Dialog CINTA
Dialog CINTA
Oleh: Hitaf Tanu
Aku: Apa kabar cinta? Kau pembuat kegalauan terbaik sepanjang masa. Sepanjang sejarah
manusia. Masih kah kau bersemayam di kedalaman hatiku? Diriku bergumam dalam
heningnya malam.
Cinta:
Aku masih tetap di sini, bersemayam dalam ketenangan telaga hati mu.
Aku
: Sampai kapan kau akan tetap berada di sana? Tetapi, kali ini dia terdiam.
Kenapa kau terdiam? Ucapku lagi.
Cinta:
Aku sedang menghitung masa di mana aku akan pergi dan berpindah ke lain hati”
(Kali
ini aku yang terdiam)
Cinta:
Kenapa kau membisu?
Aku: Aku sedang merenungkan ucapan mu.
Dan apakah aku akan siap bila suatu saat nanti
aku akan kehilangan mu.
Cinta: Bagaimana bisa aku terus berdiam
diri dalam hati mu sedang kau tidak pernah punya berani untuk sekedar berkata
jujur pada sang pencuri aku? Lebih baik aku pergi saja.
Aku: Tidak cinta, tidak. Tak akan ku biarkan kau lari dari hati ku. karena
dia itu adalah penuntun surgaku, ibu
yang akan melahirkan anak-anak emas penghias bumi ini
Cinta: Sudahlah, harapan mu tak akan
pernah tercapai, karena yang namanya cinta butuh pengorbanan dan butuh ungkapan
untuk mendapatnya. Sedang kau tak miliki semua itu. cobalah sedikit tengok kiri
kanan mu, mereka yang bergandengan tangan, perpasang-pasangan ke sana ke mari.
sedang kamu hanya bisa berharap dalam doa mu kalo dia akan jadi permaisuri di
pelabuhan terakhir istana cinta mu. Bukankah doa tanpa usaha itu adalah hal
yang sia-sia?
Aku: Biarlah aku berdoa dalam heningnya
malam. Berikan aku sedikit waktu lagi dan pahamilah betapa aku takut kehilangan
mu.
Cinta: lalu kenapa kau masih membisu? Aku
tak akan bermakna jika tak terucapkan oleh si pencinta, yaitu KAU. Kau akan membunuh
ku jika masih tetap membisu.
Aku: Tuturmu mengalihkan dunia ku. Menggelapkan
pandangan ku. Meremukkan hati ku. Mengganggu ketenangan jiwa ku. Itu adalah
diksi terpahit yang pernah terlontar dari mu. Tetapi seberapapun kuatnya cinta
ku padanya. Seberapapun besarnya takutku kehilanganmu. Aku lebih takut jika Tuhan
ku berpaling ke lain hati, gelap yang kau berikan tak akan bisa mengalahkan
gelapnya tanpa hadirnya Tuhan.
Cinta: Naif ! Munafik ! Tuhan ciptakan
ku untuk kau miliki. Aku adalah nikmat terindah.
Aku: Kau akan indah dengan “IZAB KABUL”.. jika engkau pergi, maka akan ada cinta yang lebih Allah ridhoi.
0 comments: