Sepucuk Surat untuk yang sedang berselimut pilu

08:23 Fatihurrahman 0 Comments


Sepucuk Surat untuk yang sedang berselimut pilu
                    YAKINILAH!

Pasti akan ada satu titik, di mana semua yang samar akan terjernihkan dengan sejernih jernihnya. Hanya butuh kesabaran yang lebih dari sekedar sabar, setiap sabar yang tertuai pasti akan terpetik juga rasa manis buah penyabaran diri, tak penting pula mendapat pembenaran dari sesama, lebih baik bersbar tanpa harus berebutan siapa yang berada di tangan kanan dan siapa yang berdiri di tangan kiri. yang penting adalah bagaimana menjaga sabar dan ikhlas yang diikat sekian lama agar tidak terlepas hanya karena hasutan nafsu, yang ingikan pembenaran diatas kesilafan.yang salah belum tentu salah, pun yang benar belum pasti benar. sekarang tujuan nya adalah menjaga ikhlas dan sabar bukan mengejar pengakuan pembenaran dari setiap pasang mata dan lisan manusia.

Jika kehadiran masalah bermakna sebuah pengujian, maka patuhilah aturan. aturanya tentu sabar, sholat, dan usaha. toh Tuhan tidak akan pernah memberi beban jika pundak hmbanya tak mampu menanggungnya. itu janji Tuhan. jika kita masih melihat banyak yang terkalahkan oleh masalah dan memilih untuk putus asa. jangan salahkan Rob, cobalah tengok sedikit iman dalam diri.
orientasikan semua hanya atas Allah, maka sesulit dan seberat apapun cobaan itu pasti juga akan berasa manis. jika masih banyak yang bernilai negatif itu adalah hukum alam, karena dunia memang terisi secara berpasang-pasangan. jangan pesimis meski ada jutaan unsur negatif, pastilah disitu ada ribuan unsur positif, karena hukum alam akan selalu berlaku, disitu ada kebaikan maka keburukan pula akan ikut tumbuh secara beriringan.

Ingat!!! hidup itu memang sudah terorganisir dan sudah tersinetrosasi sedemikian rupa, yang menjadi pembeda dengan cerita di sinetron-sinetron itu adalah jika dikehidupan nyata kita diberi kebebasan untuk memilih menjadi orang baik atau orang tidak baik, memilih menjadi pemeran antagonis atau protagonis, inilah drama hidup yaang dimainkan dengan bebas oleh pemerannya, lain halnya jika disinetron yang dipertontonkan di TV-TV, para aktor daan aktrisnya memang ditentukan dia jadi protagonis atau antagonis. Dia tak memiliki hak untuk memilih. karenaa haknya hanya sebatas DIPILIH.
Pelajarannya adalah, anggap saja yang sedang terjadi sekarang adalah puncak atau anti klimax dari drama kehidupan ini, terlepas nanti ceritanya berakhir bahagaia atau tidak itu bukan tujuan utama, selama ketiga aturan di atas sudah terpenuhi. maka tunggu saja.


untukmu yang sedang dirundu pekiknya sebuah drama kehidupan, sulitnya menelan pill pahit kehidupan, tetap kuat dan tabah

Salam hangat


your dearest son
Fd, malang 06 maret 2016

0 comments: