contoh tugas bahasa indonesia Skrip Drama persahabatan tiga sekawan
TIGA SEKAWAN
Judul :
Tiga Sekawan
Tema :
Persahabatan
Pemeran :
1. Hitaf Furrahman :Laki-laki
berusia 27 tahun Mahasiswa, hitam sawo matang,
miskin, dan baik hati tapi temprament
2. Suga Utomo :laki-laki
berusia 23 tahun.Mahasiswa,
hitam, pintar, tinggi, baik hati,setia kawan, dan penyabar
3. Awan Darma :laki-laki,berusia
26 tahun,Mahasiswa, Cakap,
putih, tinggi, kaya.
Scene
1. Bertempat di kampus UIN Malang
2. Di rumah Kos
Drama Sinopsis:
Hitaf, Suga
dan Awan adalah orang asing yang datang dari luar pulau jawa. Dari
merekalah sebuah cerita, mengahadirkan kesetia kawanan bagi pelakonnya. kesetiaan yang dihadirkan oleh tiga sekawan dalam bentuk
ikatan persahabatan yang agung, seakan memberi warna baru bagi pelangi. Cerita
tiga sekawan ini bermuara di Kampus Uin Malang sejak tahun 2012 silam.
Hubungan yang didasari oleh rasa saling butuh
satu sama lain, itulah yang pada akhirnya memberikan ketidak harmonisan dan
berdampak buruk bagi persahabtan mereka.
Sampai
akhirnya, pada tahun 2014 semua itu berubah. Perubahan sikap Hitaf, merekah
tanpa sebab yang pasti. Tiba-tiba meledak dan berteriak nggak jelas. Yang pada
akhirnya keretakan sebuah persahabtan terjadi. Hitaf, seorang mahasiswa dengan
tepramental yang tidak terkendali. Beruntung, masih ada Awan dan Suga yang mau
bersahabat dengannya. Semua teman Hitaf, tidak tahan dengan sikap Hitaf dan
pergi meninggalkannya tapi tidak dengan mereka.dan kita lihat bagaimana kisah mereka? masih bisakah Awan dan Suga bertahan dengan sifat Hitaf?
PROLOG: Hitaf, adalah
seorang dari 10 calon mahasiswa baru yang melakukan registrasi di kampus UIN
Malang, bertemu dengan 10 orang yang tidak pernah dikenal sebelumnya membuat dia
canggung, ditambah lagi dengan sifatnya yang pendiam dan pemalu tapi pada
kenyataanya Hitaf itu memiliki sifat buruk yang terpendam. Tetapi, pada saat
itu, ada salah seorang yang duduk di sebelah kirinya, yang nampak kebingungan.
Hitaf, kali ini membuka percakapn yang terasa asing itu.
Musim 1:
Hitaf : Hi....!
Nama mu siapa (sambil shaking hand dengannya)
Awan : Hi bro
!! Saya Awan. Eh ! “kamu asli mana?” (dia masih tetap tidaak membuang muka
bingungnya itu, dan dalam hati Hatif nampak ingin tertawa)
Hatif : “Saya datang dari pulau terpencil bro” jauh
diseberang pulau sana, emanknya ada apa?” ada yang aneh gitu dengan muka saya.
(dengan nada sinis Hitaf menjawab pertanyaan Awan, karena setiap orang yang
betemu dengan Hitaf untuk pertama kalinya selalu di tanya, kamu orang papua ya?)
Awan : “Hahahaha, ngak kok bro, cuman pengen tahu
aja!” (dalam hati awan, sesak. mendengar jawaban dari Hitaf),
Hitaf : “Eh, kamu asli mana sih? pasti orang jawa
ya? (karena warna kulinya yang putih, sehingga Hitaf berfikir demikian)
Awan : “saya orang sumbawa bro”.
Hitaf : “Hahaha, serius....! kok kamu putih sih,
sedangkan saya hitam” (dengan heranannya sampai dia meniakkan keningnya satu)
“Aku loh orang bima”
Awan : “massa ! pantas kamu......”
Hitaf : “hahahaha, sialan” (tiba-tiba nama awan
dipanggil untuk melakukan validasi, dan kamipun berpisah sampai disitu). “ah!
Sambil geleng-geleng kepala dan berkata, “ kok bisa saya lupa minta nomornya”
PROLOG: Pertama dikelas IEC (Intesive
English Course), dengan kaget dan tidak percaya. Hitaf dipertemukan dengan awan
untuk yang ke dua kalinya. Serta menjadikan Hitaf dan Awan terikat dalam ikatan
agung persahabatan. Dan di kelas itu jugalah, salah seorang yang berasal dari
perbatasan negeri Malasya, Kalimantan Timur juga menjadi teman sekaligus
sahabat. Sehingga tiga sekawan terbentuk.
Musim 2:
Awan : “Hai
Taf….!” sapanya kepada Hitaf, sembari merangkul bahunya guna mendekatkan
diri.
Hitaf : “Hai,
loh kok kamu di sini?” apa....kamu juga jurusan bahasa inggris?” dengan
penasaran dia bertanya
Awan : (Sejenak Awan tertawa kecil) “loh kenapa?” “emank nggak boleh saya di
sini?”
Hitaf : “Gak,
bukan itu. Cuma mau memastikan saja. Lagi sibuk ya..?” ucapnya sambil
menggaruk kepala, meskipun tidak terasa gatal.
Awan : “Sibuk
baca buku aja…”
Hitaf : “Gak
ke kantin?”
Awan : “Gak,
ayo sesekali maen sama anak-anak, biar lebih akrab lah Taf.. ke kantin kek,
olahraga bareng atau belajar bareng kan enak..”
Hitaf : “Mereka
kan gak bisa diajak belajar! Bisanya Cuma maen aja, gak niat Kuliah. Kamu juga
sama..!” “Noh !” sambil menunjuk ke pojok kelas, “ada anak yang agak aneh tuh, tinggi dan juga bertubuh semampai”
Merekapun melangkah mendekati si Suga.
Awan : “Hai”,
sapa Awan.
Suga : “ya”, Dia hanya menjawab dengan “ya”
sambil tersenyum kecil.
Hitaf : “saya
hitaf”, sambil mengulurkan tanganku. “kamu
asli mana?”
Suga : “saya
asli kalimantan”, dia menjawab dengan nada canggung.
Hitaf : “lengkap
sudah, kalimantan, Bima dan Sumbawa”, sambil memukul-mukul pundak Suga, dan
sambil melihat jam tangannya. “oh sial, waktu
sudah menunjukan jam 9.00 nih bro” “yuk
balik” kayaknya dosennya enggak masuk.” Mereka pun bergegas meninggalkan
kelas dan langsung ke kantin.
PROLOG: Pertemuan di kelas IEC itu
adalah awal dari persahabatan mereka. Dan di tahun selanjutnya mereka bertiga
terlihat lebih akur dan sering bersama-sama. Sampailah pada suatu hari,
semuanya terlihat berbeda. Hitaf, dialah batu peretak hubungan mereka. Dengan
tanpa alasan yang jelas, dia mengamuk. Padahal niat Awan Dan Suga hanya ingin
memberikan surprise. Hari special Hitaf, membawa petaka. Padahal persiapan
untuk acara birthday party sederhana yang mereka rencanakan.
Musim 3:
Awan
dan Suga: “Taf, selamat ulang tahun ya
!!” hitaf yang barusan pulang dari kampus karena ada acara, tiba-tiba
dikagetkan tumpahan air dari depan pintu kosannya dan diikuti oleh ucap selamat ulang tahun dari mereka sambil membawakan
kue ulang tahun buat Hitaf.
Hitaf : “pergi
kalian dari sini, apa yang kalian lakukan?” Hitaf mendorong Suga dan Awan,
sambil berteriak, “Bulshit kalian semua.
Get out of here!” Di sinilah Hitaf tidak bisa menaha amarahnya, sampai dia
mengusir sahabat-sahabatnya yang memberikan surprise untuknya, dia mengamuk, kue
ulang tahun yang dibawa oleh Suga and Awan dibuangnya. Dengan penuh kekecewaan mereka berdua pergi tanpa sempat
berkata apa-apa, sebab Hitaf tidak memberikan kesempatan itu.
Awan : “Sug, Hitaf mana? Kok dia enggak masuk
kuliah pagi ini?”
Suga : “saya juga enggak tau, Taf.” Mereka,
merasa digantungkan oleh Hitaf. Akhirnya mereka datang ke rumah Hitaf.
Awan:
“Assalamualaikum, Hitaf.....hitaf.....”
Sambil melihat dijendela kamar kosnya, tapi tidak kelihatan. Sedangkan si Suga
hanya mondar mandir saja.
“Sug, Coba tanyakan ke penghuni kamar
itu”. lalu, Suga menanyakan keberadaan Hitaf ke salah satu penghuni kosan itu.
Suga: “permisi”, beberapa kali dia memanggil
tapi tidak ada jawaban juga dia ketuk pintunya tetap tidak ada jawaban.
PROLOG: Suasana kini semankin hari semakin kacau, hitaf
beberapa hari tidak kelihatan, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk datang
lagi ke rumah kos Hitaf.
Musim 4
Suga : “Hitaf...
Hitaf.... ini kami sahabat mu, tolonglah buka pintunya” kali ini mereka
yakin bahwa Hitaf ada di dalam. Tiba-tiba terdengar suara Hitaf
Hitaf : “kalian
tidak akan pernah faham. Tidak akan pernah.”
Awan : “Apa
maksudmu?” Awan bertanya dengan nada ingin tahu
Hitaf : “bertahun-tahun
saya melupan kejadian, malam di mana ulang tahun ibuku. Di acara ulang tahun
ibu ku, terjadi kebakaran yang pada akhirnya mengambil ibuku pergi meninggalkanku
untuk selama-lamanya, setelah ibuku meninggal bapakku malah meninggalkan ku
sebatang kara dan menikah dengan perempuan jalang itu.” setelah
menceritakan semua masa lalunya yang kelam tentang tragedi birthday party. Akhirnya dia
membuka pintu kamar kosnya. Dan pada akhirnya mereka bertiga baikan lagi sambil
berpelukan.
0 comments: