berbaik budi pada syurga mu ..
Reposted, 11 September 2015
Berbudi Baik Pada Dua Pahlawan
Oleh: Hitaf Tanu
Ya Allah Miris sekali rasanya bila ini benar-benar terjadi, katakan pada ku bahwa
ini tidak akan pernah terjadi, baik oleh mu, oleh ku, dan oleh mereka?
Bahagiakan mereka selagi hidup. Kunjungilah mereka selagi sehat, tolong jangan
kunjungi mereka hanya pada SAAT SAKIT saja.
Sediakan mereka makanan yang enak kalo mampu, jangan sampai makanan enak
hanya dibuat atau dibawa pada saat mereka sakit karena makan enak pada saat
sakit akan terasa SEPAHIT pil. Jangan abaikan mereka seperti itu, sayangi
mereka seperti mereka menyayangi kita waktu bayi, bahkan sayangnya mereka tidak
akan pernah padam.. Sulit dan bahkan tidak akan pernah bisa seorang anak
menyamakan sayangnya orang tuan, tapi setidaknya kita mampu merawat mereka
ketika mereka pada masa tua.
Allah memang Maha Adil, telah membagi kebutuhan dan kewajiban sesuai dengan
porsinya masing-masing, no more no less. Ketika masih bayi, orang tualah yang
berkewajiban untuk menjaga dan membesarkan kita para anak, serta memberikan
segala kebutuhan kita disaat kita tidak mampu berkata sepatah dua patah kata.
Orang tua saat itu, sangat peka, walaupun kita hanya bisa berkata lewat
tangisan, tapi mereka tahu pasti maksud dari tangisan itu. Ketika bayi yang tak
bisa berbuat apa-apa tadi mulai tumbuh dewasa. Seiring dengan petumbuhan kita
yang dari tidak mampu berbuat apa menjadi manusia yang sigap,tegap, dan kekar,
orang tua malah mulai melemah, kulit mengeriput, rambut ubanan, kerja tulang
melemah.. itu semua karna mereka terlalu lelah bekerja hanya untuk memenuhi
kebutuhan kita, memberikan pendidikan yang layak, mulai SD, SMP, SMA, S1, S2,
polisi, tentara, dokter, perawat dan bahkan ada sampai profesor. Tujuan orang
tua menyekolahkan anak anak mereka adalah tidak lain hanya ingin anaknya
Sukses,
"setidaknya anak kita
bisa membaca dan menulis" ujar sepasang suami yang tidak pernah terjamah
oleh pendidikan tersebut. Itulah yang diharapkan para orang tua, paling tidak
anak nya memiliki strata sosial lebih tinggi dari mereka.
Ketika anak meranjak dewasa, disaat itu pulalah, orang tua, yang dulu nya
memiliki kulit yang masih segar dan kencang, serta tubuh yang kuat, sekarang
berbalik arah, disinilah letak keADILan Allah, dan pada masa tua dan ujur orang
tualah, Allah meletakkan dan memberikan kewajiban untuk anak untuk merawat
orang tua, seperti apa yang telah orang lakukan dulu. Disinilah letak
kesempurnaan ayah dan ibu, jika mereka Bisa merawat dan membesarkan 10 orang
anak tanpa keluh dan kesah, tapi 10 orang anak belum tentu mampu merawat mereka
yang hanya 2 orang itu. Miris hati ku melihat kondisi ini..bagaiman mana bisa
seorang ibu dan ayah yang tinggal menunggu datangnya hari kematian, dibiarkan
sendirian dan kesepian.
Pada masa ini, mereka hanya bisa pasrah diri, hanya bisa menunggu, dan
menunggu. Menunggu datangnya anak anak yang mereka besarkan dan Sukseskan
dengan memeras keringat. Paling tidak, walaupun tidak bisa datang dan
mengunjungi, setidaknya memberikan atau mengirimkan uang belanja untuk mereka,
paling tidak dengan cara itu, orang tua tidak perlu lagi kerja banting tulang
untuk memenuhi panggilan perut yang setiap waktu tak bisa ditunda. Masa tua
bukanlah masa untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup.. Masa tua Seharusnya
menjadi masa pensiun dari pekerjaan - pekerjaan berat mereka,. Tapi hidup tidak
memberikan pilihan lain.. Lalu, kemana anak-anak yang dibesarkan tadi?
Menghilang tanpa jejak.
Meski uang bukanlah hal satu satunya yang diinginkan mereka, tapi
setidaknya itu bisa meringankan beban hidup mereka. Yang sebenarnya mereka
butuhkan adalah perhatian, pengertian dan hiburan. Walaupun berkunjung hanya
saat ramadhan itu sudah cukup, karna mungkin kendala pekerjaan yang teramat
jauh dari kampung atau rumah orang tua, mungkin itu masih bisa dimaklumi. Tapi
berapa kalikah komunikasi yang dilakukan lewat telepon dalam sebulan atau
bahkan setahun? Satu kalikah dalam sebulan, atau bahkan dalam tidak pernah sama
sekali. Orang tua mungkin masih bisa memaklumi, krena sibuk atau semacamnya.
Tapi bagaiman dengan anak yang memiliki pekerjaan dan tinggal hanya beberapa
puluh kilo meter atau bahkan hanya hitungan lebih sedikit dari ituu. Kondisi
inilah yang dirasa aneh oleh orang tua. Dan mungkin juga para orang tua akan
merasa kecewa, karena anak yang mereka besarkan dengan memeras keringat itu
tidak mampu merawat dan membantu mereka dikala susah.
Semoga tulisan memberi manfaat untuk kita semua, dan kita jadikan sebagai
motivasi untuk berbaik budi pada yang layak diperlakukan baik. hadirnya tulisan
ini, semoga jadi tamparan bagi kita, tulisan ini mewakili berbagai kisah piluh
para orang tua yang terabaiakan oleh kita, para anak. Yang sudah, dan masih
berlaku baik pada mereka, baik dulu maupun sekarang, tetaplah istiqomah. dan
yang belum, yuk sama-sama dilakoni.
Sebelum mengakhiri tulisan ini, Ayo, sama-sama kita beristigfar memohon
ampunan kepada Allah sambil mengahadirkan bayang mereka, mengahadirkan semua
silaf terucap dan terlakoni dan tindak kita. setelah itu kita hubungi mereka
dan minta maaf kepada mereka...
0 comments: