Antara Hari ini dan Esok

21:28 Fatihurrahman 0 Comments

-Antara Hari ini dan Esok

Kita tidak pernah tahu, kapan waktu kematian tiba. Bisa besok, lusa, minggu depan, bulan depan, mungkin juga tahun depan. Mungkin hari kita, tersisa hari ini sahaja. Besok mungkin kerabat dan sanak keluarga akan menangisi kepulangan kita, menestakan air mata duka. Yang seakan kita pergi terlalu cepat, meninggalkan mereka, selamanya.

Setelah kepergian kita, hanya ada dua hal yang tersisa. tentang perbuatan: Baik dan buruknya tindak tanduk serta perangai kita. Selebihnya tidak ada. Dan itu semua akan selalu menjadi buah bibir ditengah-tengah mereka. Sampai akhirnya terlupakan seiring bergantinya hari, minggu, bulan dan tahun. Hanya Sebatas itu pulalah kita dikenang lalu terabaikan. Jika mungkin, ini adalah jatah malam terakhir kita? Maka pasti kita tidak akan pernah bisa tidur semalam suntuk, menengadahkan tangan, bermunajat memohon ampunan dengan cucuran air mata tulus, jika bisa dosa kutebus dengan air mata darah, pasti akan kita penuhi. Karena kita tidak pernah tahu kapan waktu itu tiba. Maka kita juga jarang sekali, bahkan mungkin tidak pernah berdoa, memohon ampunan atas segala keangkuhan dan kesombongan karena tidak mau menerima kenyataan bahwa, "Allah tidaklah ciptakan jin manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada Ku (Allah) - adzariyat:56". Jelas ini adalah perintah. Lantas , kenapa hati kita ini sekeras batu? Bagaimana tidak, jika smartphone kita Lebih banyak terisi lagu-lagu daripada ceramah dan tausiyah (bukan mengkambing hitamkan smartphone).

Jika besok kita telah tiada, dan sinar rembulan, serta bintang gemintang malam ini adalah untuk kali terakhirnya , setelah sekian ribu malam kita lewati tanpa renungan akan kebesaran Pencipta. Sebab, mulai besok dan seterusnya, akan jadi malam panjang, gelap gulita yang mengerikan, kengerian yang tiada bandingan nya. Dan mulai hari besok kita dikandung bumi. Di perut bumilah kita terbaring kaku, seorang diri, digerogoti oleh Belatung dan ulat-ulat. Mengenaskan sekali nasib jasad yang kita eluk-elukan sepanjang hidup.

Dan ternyata, kita dapati bahwa besok kita masih segar bugar, menghirup udara yang sama, maka inilah kesempatan untuk memperbaiki semuanya, merubah semuanya menjadi kesholehan. Jika selama ini Qur'an sampe berdebu karna tidak pernah tersentuh. Maka, saat inilah waktunya. Karena nantinya Qur'an akan jadi penolong, dengan ijin Allah.
Jika selama ini sajadah tersimpan rapi dalam lemari, maka saatnya kita bersujud diatasnya.

Jika kemarin lebih banyak lagu-lagu di smartphone nya, maka saatnya diganti dengan tausiyah, ceramah, dan tilawah serta sholawat.
syukurilah, Nyatanya bintang dan rembulan malam ini bukanlah yang terakhir, maka mari kita jadikan sarana untk terus mengagungkan kamahabesaran Allah atas ciptaan-Nya.

*mari berbagi, karena berbagi itu indah.
*Salam jari telunjuk

-Alfaateeh

0 comments: